Kamis, 28 April 2016

Tips Menghemat Baterai Supaya Tahan Lama

Perkembangan teknologi kamera digital semakin lama semakin beragam baik dari fitur kamera, LCD screen, auto focus maupun flash. Sayangnya perkembangan baterai tidak sesignifikan teknologi tersebut. Fitur kamera digital dan asesoris tersebut justru semakin cepat menghabiskan daya baterai.


Ya, tiga fitur kamera digital tersebut yang paling banyak menguras daya baterai. Jadi, baiknya kita pahami dulu fitur-fitur tersebut sebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai tips menghemat baterai kamera digital kita.


LCD Screen
LCD screen merupakan bagian kamera yang paling banyak menguras daya baterai kamera. Memang kita tidak bisa berkompromi untuk hal ini karena lewat LCD lah semua informasi kamera bisa kita lihat. Kita bisa saja mematikan LCD melalui pilihan menu display, tetapi hal ini tentu sangat tidak mengenakkan ketika kita menggunakan kamera tersebut. Alternatif yang terbaik adalah dengan mengeset LCD dengan pencahayaan yang minimal. Kita tetap bisa melihat semua informasi kamera sedangkan pemakaian daya baterai dari LCD dapat kita kurangi.

Auto focus dan Zooming
Auto focus lensa pada saat kita melakukan zooming in (memperbesar obyek secara optikal) dan zooming out (mengecilkan obyek secara optikal) juga cukup menguras daya baterai. Motor akan terus bekerja ketika kita melakukan auto focusing dan zooming tersebut. Kita bisa mengurangi frekuensi auto focusing dan zooming untuk menghemat daya baterai.


Flash
Flash menggunakan daya baterai yang cukup banyak dalam penggunaannya. Daya baterai akan berulang kali diserap untuk mengisi ulang flash. Jadi, gunakan flash jika memang kondisi pencahayaan lokasi pemotretan sangat kurang. Prioritaskan pemotretan tanpa flash lebih dahulu. Kita bisa menggunakan aperture yang besar atau ISO yang tinggi. Jika kita cukup kokoh dalam memegang kamera, kita bisa mengurangi shutter speed-nya. Lebih baik lagi jika kita menggunakan tripod.

Ada beberapa tips lain untuk menghemat dan merawat baterai kamera digital kita

1. Aktifkan fitur Power Saving. Fitur ini akan menon-aktifkan kamera jika tidak kita gunakan dalam jangka waktu tertentu tanpa mematikan kamera sepenuhnya. Kita bisa mengatur sesuai keinginan kita. Akan tetapi, jika kita memang sudah selesai menggunakan kamera, kita tetap harus mematikan kamera melalui switch on/off-nya.
2. Tempatkan baterai dan kamera pada suhu udara normal, kurang lebih sekitar 25°C. Jika Suhu udara dingin akan mempercepat habisnya daya baterai dan suhu panas dapat merusak struktur baterai.
Jangan biarkan baterai dan kamera terkena cahaya matahari secara langsung dan jauhkan dari sumber panas lainnya.
3. Jika baterai kita jenis lithium ion, isi ulang baterai sebelum benar-benar habis dayanya. Struktur baterai akan rusak jika baterai digunakan sampai habis dayanya.
4. Lepas baterai dari body kamera jika kita tidak menggunakannya. Hal ini untuk menghindari rusaknya kamera jika terjadi kebocoran pada baterai.

Baterai seperti apa yang harus di beli?

Jika kita mempunyai alokasi dana lebih, menyiapkan baterai cadangan sangat dianjurkan. Apa jadinya jika ditengah-tengah penggunaan kamera, kita kehabisan baterai? Akan tetapi perlu diingat, kita harus membeli baterai yang kompatibel dengan kamera kita. Lebih baik lagi jika kita membeli sesuai dengan merek kamera kita. Bagi saya, resiko kerusakan kamera dan baterai tidak sebanding dengan selisih harga jika kita membeli baterai yang tidak direkomendasikan oleh produsen kamera tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar