Kamis, 28 April 2016

Mengenal Fitur IS (Image Stabilisation) Pada Kamera

Image Stabilization merupakan fitur lensa kamera yang sudah tidak asing lagi kita. Fitur Image Stabilization untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Canon pada tahun 1995.


Kehadiran fitur ini cukup menuai pujian sekaligus kritik. Tidak sedikit keraguan yang muncul dari pengguna kamera terhadap teknologi yang satu ini. Fungsi utama teknologi tersebut adalah untuk membantu mengurangi atau bahkan menghilangkan efek getaran kamera (camera shake) pada saat memotret sehingga foto yang dihasilkan menjadi lebih tajam.


Ditengah keraguan pengguna teknologi ini, ternyata fitur tersebut banyak menerima penghargaan. Bahkan kompetitor pun butuh beberapa tahun untuk mengimbangi produk kamera dan lensa Canon tersebut untuk bisa menawarkan fitur alternatif yang fungsinya sama dengan Image Stabilization kepada konsumennya.

Camera shake umumnya terjadi saat kita memotret obyek dengan menggunakan tangan langsung tanpa bantuan tripod (handled) pada saat kondisi cahaya yang rendah atau saat menggunakan focal length yang panjang. Jadi bukan hal yang aneh lagi bagi kita, jika kita menjumpai lensa tele yang dilengkapi dengan fitur Image Stabilization. Selama beberapa tahun terakhir fitur ini telah dikombinasikan dengan berbagai macam lensa, termasuk lensa wide. Jika kita menggunakan fitur Image Stabilization ini, kita tidak akan khawatir mendapatkan hasil gambar yang kabur / blur saat kita memotret secara handheld pada kondisi cahaya yang rendah.

Lensa yang dilengkapi dengan fitur IS / Image Stabilization memungkinkan kita untuk menggunakan shutter speed lambat yang umumnya menyebabkan gambar menjadi blur. Keuntungan dengan menggunakan fitur ini adalah kita dapat menggunakan shutter speed sebanyak 3 stop lebih lambat jika dibandingkan saat menggunakan lensa non-IS. Fitur ini juga memungkinkan kita dapat menggunakan shutter speed 1/25 detik.

Akan tetapi, saat ini sudah sangat banyak produk lensa yang menawarkan kemampuan 3 stop sampai 4 stop, bahkan beberapa lensa Pro telah menawarkan sampai 5 stop. Beberapa vendor seperti Nikon dan Canon telah mengembangkan teknologi ini pada lensa-lensa mereka, namun ada beberapa produsen yang ikut mengembangkan teknplogi IS ini, namun ditempatkan bukan pada lensa, melainkan pada bodi kamera.

IS memiliki dua tipe yang digunakan pada kamera DSLR dan CSC. Satu tipe berada pada lensa kamera, sedangkan fitur yang satunya lagi ditempatkan pada bodi kamera. Kedua tipe ini umumnya menggunakan prinsip Gyroscope yang berfungsi untuk mengetahui dan mengoreksi adanya dampak dari getaran.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar