Kamis, 28 April 2016

Tips Memotret Air Terjun

Siapapun bisa membuat foto air terjun yang bagus dan indah atau hanya sekedar air mengalir disungai yang riaknya tidak begitu besar. Jadi, kita tidak perlu khawatir. Yang terpenting adalah kita tidak boleh bosan untuk terus belajar dengan mempraktekannya. Air terjun seperti apa pun bisa terlihat bagus seperti yang kita inginkan jika kita tahu kecepatan rana (shutter speed) yang digunakan. Jadi kunci utamanya adalah memilih kecepatan rana (shutter speed) yang tepat. Berikut saya bagikan beberapa tips memotret air terjun.

Apa jenis air terjun yang kita inginkan?

Ada beberapa jenis foto air terjun. Air terjun yang halus seperti kapas atau awan, air terjun yang kasar seperti air beku, atau diantara keduanya. Kecepatan rana (shutter speed) yang kita gunakan yang menentukan semua itu. Air terjun yang bergerak cepat maupun yang bergerak bergerak lambat tidak akan jadi masalah jika kita paham penggunaan dan efek dari berbagai tingkat kecepatan rana tersebut. Kecepatan rana yang tinggi akan membuat efek gerakan berhenti, sedangkan kecepatan rana yang rendah akan membuat efek kabur.

Air Terjun Yang Bergerak Cepat

Ketika air terjun bergerak sangat cepat dan kita ingin memotret gerakan air tersebut, coba gunakan kecepatan rana tinggi misalnya 1/750 detik. Hasil foto air terjun tersebut pasti akan tampak seperti membeku (freeze). Atau bisa juga kita mencobanya disekitar rumah, misalnya memotret air hujan yang keluar dari talang atau air yang keluar dari kran. Kecepatan rana tinggi akan sangat terbantu jika dilakukan pada waktu tengah hari dengan kondisi cuaca cerah dan matahari bersinar terang.

Hanya saja, sebagian besar penikmat foto air terjun, air yang tampak membeku tidak memunculkan suasana yang indah dan spesial atau bahkan spektakuler. Memang dalam beberapa kasus hasilnya bisa bagus, tetapi sangat jarang. Saya sendiri cenderung lebih tertarik pada foto air terjun yang halus atau lembut.

Air Terjun Yang Bergerak Lambat 

Kita bisa mendapatkan tampilan foto yang halus atau lembut dengan menggunakan kecepatan rana lambat. Kita bisa mencoba menggunakan kecepatan rana 1/30 sampai dengan 1/5. Semakin lambat kecepatan rananya, efek blur akan semakin kuat. Sulit untuk menentukan secara pasti pada kecepatan rana berapa yang ideal untuk menghasilkan efek halus pada air terjun. Hal ini terkait kecepatan aliran air terjun yang berbeda-beda dan tentunya kondisi cuaca yang berbeda pula. Kita harus benar-benar perlu untuk bereksperimen untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan.

Kecepatan rana yang ideal untuk menghasilkan efek halus menurut saya diantara kedua kecepatan rana tersebut diatas (1/30 detik – 1/5 detik). Selain kecepatan aliran air dan kondisi cuaca, ada hal lain yang harus kita perhatikan juga misalnya cipratan air. Semakin cepat aliran air, semakin banyak pula cipratan air yang dihasilkan.

Gunakan Tripod

Tripod adalah syarat utama jika kita memotret dengan kecepatan rana rendah. Tujuan kita adalah membuat halus aliran air saja, bukan secara keseluruhan :). Jadi kamera tidak boleh bergerak ketika mengambil foto dengan kecepatan rana rendah. Buat posisi kamera stabil dengan menggunakan tripod.
Gunakan filter bila diperlukan.

Ada kalanya kita akan menjumpai kondisi yang yang bertolak belakang, misalnya kita akan mengambil foto dengan kecepatan rana rendah sedangkan cuaca saat itu cerah. Walaupun sudah ditunjang dengan bukaan diafragma kecil dan ISO yang rendah, kita belum mendapatkan kondisi ideal. Ada baiknya kita menggunakan filter Neutral Density (ND). Filter ND juga ada beberapa tingkatan, mulai ND3, ND6, ND8, dsb. Saya sendiri menggunakan ND8.

Manfaatkan mode Shutter Priority pada kamera

Fotografi memang tidak sederhana, oleh karena itu kamera sekarang ini banyak dilengkapi feature yang memudahkan kita dalam berlatih dan bereksperimen. Gunakan mode Shutter Priority dalam berlatih. Kita bisa mencoba memotret dengan berbagai tingkat shutter speed/kecepatan rana , sedangkan aperture/bukaan diafragma, ISO atau fungsi lain akan dibantu diolah oleh kamera secara langsung / otomatis.

Contoh foto Slow Speed


Tidak ada komentar:

Posting Komentar