Kita sudah sering mendengar dan membaca dari berbagai sumber
mengenai pentingnya komposisi foto. Beberapa diantaranya adalah Rule of Thirds dan Diagonal Rule.
Beberapa aturan tersebut, jelas menunjukkan dengan tegas supaya jangan
menempatkan subyek foto tepat di tengah-tengah foto. Akan tetapi, apakah aturan
tersebut mutlak harus dipenuhi? Ataukah ada pengecualian sehingga subyek foto
akan lebih baik jika ditempatkan di tengah foto?
Dua Hal Yang Membuat Kita Menempatkan Subyek di Tengah Foto
Kita bisa saja menempatkan subyek foto di tengah jika foto
yang dihasilkan menciptakan pola (pattern) yang menarik. Biasanya, ada dua cara
yang membuat hal tersebut bisa terjadi. Pertama adalah seperti pada contoh
berikut.
Ketika memotret, kita begitu dekat dengan subjek dan seluruh
foto terisi penuh dengan subyek foto tersebut, hal ini tidak masalah jika kita
menempatkan subyek berada di tengah foto.
Kedua, penempatan subyek di tengah juga bisa kita lakukan
pada suatu foto portrait dan tidak ada unsur-unsur lain dalam foto yang mungkin
mengalihkan perhatian pemirsa dari subjek utama foto tersebut.
Perhatikan foto di atas. Tidak ada celah di sekitar subyek
dan subyek begitu dekat dengan kita. Oleh karena tidak ada hal lain yang
membuat kita beralih perhatiannya selain wajah tersebut, penempatan subyek di
tengah foto membuat foto tetap menarik untuk dilihat.
Tempatkan Subyek di Tengah Ketika Subyek Tersebut Terlihat
Simetris
Foto di atas juga simetris. Ketika kita dapat membuat sebuah
foto dengan subyek simetris, maka tema utama foto adalah simetris itu sendiri.
Hal tersebut akan membuat konsep rule of thirds tidak berlaku lagi dan konsep
foto yang ada adalah konsep simetris itu sendiri juga.
Di bawah adalah contoh lain dari foto simetris. Walaupun foto
tersebut tidak simetris sempurna tapi tetap cukup simetris untuk menempatkan
subyek foto di tengah foto.
Perhatikan lebih lanjut foto di atas, foto tersebut selain
simetris juga tetap memenuhi konsep rule of thirds dari beberapa sudut pandang.
Kepalan kedua tangan berada di posisi sepertiga atas dan lengan berada di
sepertiga bawah. Foto tersebut adalah sebuah contoh yang bagus dalam pengaplikasian
konsep rule of thirds dan penempatan subyek simetris di tengah foto.
Apa Subyek Foto Kita? Bagaimana Kita menentukan Subyek Apa
yang akan Kita Tempatkan di Tengah?
Coba lihat contoh foto yang kedua diatas. Menurut Anda, apa
subyek foto tersebut? Apakah lengannya, ataukah kepalan kedua tangannya?Anda
salah jika memilih salah satunya. Subyek foto tersebut bukan salah satu bagian
dari yang disebutkan tadi, tetapi keseluruhan dari kedua tangan tersebut.
Istilah fotografi untuk menggambarkan kedua tangan yang
saling menggenggam tersebut adalah “visual focal point” yaitu posisi dalam foto
dimana aksi dari subyek terjadi. Kita tidak tahu mengapa mata kita secara alami
tertarik untuk itu, tapi itulah yang terjadi. Itu sebabnya seorang fotografer
memilih untuk menempatkannya di tengah foto tersebut.
Hal tersebut adalah sesuatu yang selalu ingin diingat ketika
kita mencoba untuk membuat foto dengan subyek berpusat. Mungkin saja kita
menemukan suatu subyek di tempat-tempat yang tak terduga. Jangan hanya mencari
sebuah subyek konvensional saja seperti wajah seseorang yang tersenyum. Cobalah
untuk memotret ruang-ruang di mana semua aksi bisa terjadi.
Jangan Menempatkan Subyek di Tengah Sebagai Bawaan (Default)
Walaupun menempatan
subyek di tengah foto bisa menghasilkan foto yang menarik tetapi
jangan pernah melakukan hal tersebut sebagai setting-an bawaan (default).
Keluar dari aturan bisa saja kita lakukan tetapi kita harus tahu persis bahwa
foto yang akan dihasilkan harus tetap bagus dan menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar