1. Gunakan Tripod
Kalau saat memotret kamera kita bergoyang dan bergerak, pasti
susah menghasilkan foto tajam. Jadi beli dan pakailah tripod. Pastikan anda
membeli tripod yang stabil dan kokoh.
2. Jangan Lupa Kepala Tripod
Tripod sudah, tetapi
jangan lupa kepala
tripod alias head. Kepala tripod hampir sama pentingnya dengan tripod
itu sendiri. Pastikan anda tahu apa saja pertimbangan
saat memilih tripod head.
3. Cara Memegang Kamera
Saat tidak menggunakan tripod, pelajari cara memegang kamera yang baik
dan benar supaya
kamera lebih stabil dan tidak gampang bergoyang.
4. Gunakan Kabel Rilis
Kabel Rilis bisa membuat kita tak perlu menekan
tombol shutter dengan tangan kita, jadi mengurangi
kemungkinan kamera bergoyang. Kabel
Rilis bisa berbentuk kabel yang secara fisik menempel
ke kamera maupun yang sudah lebih canggih menggunakan remote nirkabel.
5. Manfaatkan Timer Kamera
Apabila anda tidak
punya tripod, dan kabel rilis gunakan saja timer bawaan
kamera. Coba cari cara mengaktikan fitur self timer ini, setiap kamera pasti dibekali fitur ini.6. Mirror Lock Up
Kalau anda menggunakan kamera DSLR, kamera ini dibekali cermin (mirror) yang berguna untuk menampilkan gambar di viewfinder. Hampir semua kamera DSLR dilengkapi fitur yang bisa mengunci cermin agar tidak bergoyang saat kamera mengambil exposure, fitur ini biasanya dinamai mirror lock up. Aktifkan fitur ini karena goyangan cermin bisa berefek pada ketajaman (meski tidak selalu).7. Aktifkan Stabilizer Lensa atau Kamera
Image stabilization, vibration reduction, apapun namanya bisa dimanfaatkan untuk menambah ketajaman foto. Fitur ini ada yang tersedia di lensa atau menempel di kamera. Perhatikan bahwa ada IS/VR yang perlu disesuaikan saat anda memakai tripod.8. Beli Lensa Terbaik (yang anda mampu)
Kalau mau foto yang tajam, belilah lensa terbaik. Lensa terbaik yang lumayan enteng buat kantong yaitu lensa 50mm ada juga lensa yang yang mahal akan tetapi itu lebih bagus digunakan sesuai dengan harganya gan.9. Gunakan depth of field yang cukup
Kalau semuanya sudah anda coba namun foto masih belum tajam, siapa tahu anda menggunakan depth of field yang terlalu sempit. Manfaatkan tombol DOF Preview di kamera untuk memeriksa. Anda juga bisa memanfaatkan DOF calculator .10. Letakkan Fokus Ditempat Yang Benar
Saat memotret portrait, mata harus tajam. Saat memotret landscape, pastikan foreground tajam. Apapun obyek foto anda, ketahui titik kritis yang harus terlihat tajam dan taruh titik fokus kamera disana.11. Gunakan Shutter Speed Yang Memadai
Kenapa harus memadai? karena didunia ini tidak ada yang ideal. Maunya sih selalu memotret di shutter speed 1/2000 detik. Sayangnya tidak mungkin. Namun paling tidak gunakan shutter speed tercepat yang mungkin untuk kondisi pemotretan yang anda hadapi.12. Memotretlah Dalam Pencahayaan Yang Bagus
Saat memotret dalam kondisi pencahayaan yang cukup dan bagus, autofokus akan mampu mengunci fokus dengan lebih cepat. Dan obyek dalam foto pun akan TAMPAK lebih tajam dibandingkan saat dipotret di remang-remang. Bukan berarti tidak bisa menghasilkan foto tajam dalam kondisi kurang cahaya, hanya lebih sulit.13. Manfaatkan Live View Kamera
Hampir semua kamera sekarang memberi fitur live view. Dalam banyak situasi, fitur ini sangat berguna untuk lebih akurat menempatkan titik fokus. Saat anda memotret makro sebuah bunga misalnya, dengan menggunakan live view kita bisa tahu.14.Bersihkan dan rawat lensa
Kalau anda memiliki lensa yang mulai berumur tua, cobalah sesekali bawa ke tempat servis untuk dikalibrasi dengan body kamera anda. Kebersihan lensa terutama bagian optiknya juga membantu kecepatan autofokus. Jangan lupa selalu rawat barang berharga ini gan.15. Pelajari trik memotret benda bergerak
Saat memotret benda yang bergerak menjauh atau mendekat, ada banyak setting yang perlu dipertimbangkan, terutama shutter speed yang cukup dan juga cara mengunci fokusnya, pelajari beberapa mode autofokus dan mekanismenya supaya anda bisa mengantisipasi dengan baik.16. Gunakan Lensa Di Sweet Spotnya
Setiap lensa memiliki area dimana dia bisa menghasilkan foto yang paling tajam, biasanya dinamakan sweet spot. Anda bisa melakukan tes yang rumit untuk mengetahui dengan pasti dimana sweet spot lensa. Namun aturan gampang adalah, rata-rata lensa memiliki sweet spot di aperture 2 x aperture maksimalnya. Sebagai contoh kalau anda memiliki lensa dengan aperture maksimal f/2.8, maka besar kemungkinan sweet spot lensa ini di f/5.6 sampai f/8.17. Saat shutter speed tidak mencukupi , dorong ISO-nya
Beberapa tahun yang lalu, menggunakan ISO 1000 di kamera kelas Rp. 20 Juta-an bisa menghasilkan noise digital yang cukup mengganggu di hasil foto. Tidak saat ini. Sekarang kamera dibawah Rp. 10 Juta pun oke dibawa ke ISO 1000. Jadi jangan takut memotret dengan ISO tinggi saat situasi membutuhkannya. Gunakan fitur auto ISO di kamera.18. Diopter Adjustment
Hal ini cukup sepele namun banyak yang tidak tahu atau kadang memang lupa. Di kamera kita tersedia tombol diopter adjustment untuk membantu menyesuaikan ketajaman viewfinder, spesifik dengan kondisi mata si pemilik kamera. Gunakan jika anda merasa viewfinder tampak kurang fokus. Dengan viewfinder tampak tajam dan jelas, ini bisa membantu kita mengamati titik fokus dengan lebih akurat.19. Mata, mata dan mata
Saat memotret orang, pastikan matanya menjadi titik fokus. Kalau anda memotret dengan depth of field yang sangat sempit (f/1.8 misalnya), jadikan mata yang paling dekat kamera sebagai titik fokus.20. Manfaatkan Sharpening
Kita semua bergumul dengan software fotografi, ada yang sering ada yang sesekali. Entah dengan photoshop atau dengan alternatifnya, semuanya menyediakan cara untuk mempertajam hasil akhir foto alias sharpening. Saat konversi RAW, gunakan sharpening yang sangat minimal, lalu gunakan sharpening lagi di langkah terakhir.Baiklah itulah 20 trik lebih tajam , semoga bermanfaat bagi para pecinta FOTOGRAFI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar