Orang
sering membandingkan noise pada foto digital layaknya grain pada sebuah foto
yang dihasilkan oleh film. Jawaban pendeknya adalah keduanya mirip namun tidak
sama.
Foto
hak cipta Robert Farber.
Jadi, Apa Itu Noise Pada Foto Digital ?
Noise
adalah efek samping dari penggunaan sensor elektronik yang dipakai untuk
mengumpulkan cahaya. Ibaratnya kalau anda memanen padi, noise adalah kulit padi
sementara beras adalah fotonya. Dia adalah sesuatu yang tidak diinginkan, namun
akan selalu muncul sebagai akibat dari ketidaksempurnaan kinerja sensor. Noise
pada foto ditengarai sebagai penyebab berkurangnya detail dan tampak tidak enak
dilihat.
Namun
dengan kemajuan teknologi sensor digital, noise bisa mulai ditekan seminimal
mungkin. Kalau anda memegang kamera DSLR atau mirrorless yang memiliki sensor
minimal APS-C, tentu sudah terbisa menggunakan ISO 3200 atau bahkan lebih dan
tidak terlalu merasakan noise. Hal itu tidak erbayangkan 5 tahun lalu.
Karakteristik Noise Pada Foto Digital
Noise
pada foto digital tersusun atas dua elemen: didalam warna (chroma noise) dan
dalam gelap terang. Noise dalam warna biasa disebut chroma noise dan secara
visual memiliki efek membuat foto tampak lebih tidak enak dilihat. Noise dalam
gelap terang biasa disebut luminance noise.
Noise dalam foto digital:
Luminance noise:
Chroma
noise:
Penyebab Noise Pada Foto Digital
berikut
ini beberapa penyebab munculnya noise pada foto digital kita:
ISO
Semakin tinggi ISO makin besar kemungkinan
noise muncul. Pikirkan ISO seperti halnya tombol putar di amplifier, makin kita
besarkan volume maka makin besar suara yang dihasilkan ampli-nya. Namun mulai
terdenganr distorsi suara yang tidak enak juga. Dengan kemajuan teknologi
kamera, kita bisa memakai ISO sampai 6400 dan noise masih belum menonjol
terlihat. Namun untuk itu, kita perlu membeli kamera yang lumayan mahal.
Ukuran Sensor
Kalau biaca soal noise, ukuran sensor memiliki pengaruh penting. Kamera dengan
sensor yang kecil seperti kamera handphone atau kamera saku akan banyak
menghasilkan noise begitu kita menggunakannya di kondisi agak gelap. Sementara
kamera yang memiliki sensor cukup besar (DSLR, mirrorless) lebih mampu melihat
di kegelapan sehingga noise relatif bisa ditekan. Dan ukuran sensor kamera
memiliki hubungan linear dengan harga.
Kepadatan Piksel
Makin tinggi resolusi
kamera, makin
besar noise yang dihasilkan. Sensor dengan resolusi 14 megapiksel menghasilkan
noise lebih banyak dibanding kamera 10 megapiksel (dengan catatan keduanya
memiliki ukuran sensor yang sama).
Waktu Exposure
Saat memotret long exposure, sensor kamera
bisa menghasilkan statik dan juga naik temperaturnya, sehingga noise meningkat.
Shadow
Noise
cenderung lebih terlihat di area gelap foto.
Bagaimana Meminimalkan Noise?
Untuk
meminimalkan noise, kita bisa melakukan beberapa hal dibawah ini:
1. Usahakan menggunakan ISO yang lebih rendah, tapi kita
perlu berkompromi dengan shutter speed yang lebih rendah (pakai tripod) atau DOF yang lebih sempit. Hidup memang
seperti jual beli heheh
2. Aktifkan noise reduction di kamera anda
3. Beli kamera yang lebih canggih: kamera full frame lebih
sedikit menghasilkan noise dibanding kamera crop dsb
4. Manfaatkan software untuk mengurangi noise, software
seperti lightroom, noiseware, Nik
Dfine bisa
membantu mengurangi munculnya noise di hasil akhir foto.
Apakah Noise Wajib Dihindari?
Ya dan
tidak. Semua dikembalikan pada keperluan, fungsi foto yang dihasilkan dan
preferensi masing-masing. Sebagai contoh: rata-rata jurnalis yang meliput
perang lebih memilih noise daripada harus menggotong tripod. Namun fotografer
landscape lebih memilih bawa tripod daripada noise. Ada yang lebih memilih fotonya
tidak blur meski
ada noise sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar