Kamera
mirrorless adalah jenis kamera yang saat ini mulai digemari dan
diperkirakan akan makin banyak dipakai. Produsen kamera melihat peluang pasar
banyak juga fotografer dan pehobi fotografi yang menginginkan kualitas
gambar yang bagus namun tidak ingin terbebani oleh ukuran dan bobot
kamera DSLR yang besar dan berat, lalu lahirlah kelas kamera
mirrorless.
Sebelum
melangkah terlalu jauh, artikel yang cukup panjang ini menggunakan beberapa
istilah yang mungkin cukup membuat pemula mengernyitkan dahi, terutama mengenai
sistem autofokus.
Kalau
anda tertarik menjadikan kamera mirrorless sebagai kamera andalan sehari-hari
ataupun sebagai second body, berikut ini kami pilihkan enam kamera mirrorless
yang sangat pantas dijadikan pertimbangan:
Catatan:
daftar dan harga dalam artikel ini diupdate pada 1 Maret 2016
Catatan 1
Mei 2016: Pertimbangkan Sony A6300, merupakan update dari Sony A6000
dengan sistem autofokus yang jauh lebih cepat dan processor
yang lebih efisien serta kualitas gambar yang lebih bagus. Harga saat ini masih
lumayan mahal, sekitar Rp. 15 Juta.
Kamera
Mirrorless dengan harga dibawah Rp. 10 Juta
1. Sony Alpha A5100
Sony
Alpha A5100. Ukuran sensor: APSC | Resolusi: 24 MP | Viewfinder: tidak |
Monitor: 3-inchi (fixed), 921.600 titik | Maximum continuous shooting rate:
6fps | Maximum video resolution: 1080p @60 fps
Sony
Alpha A5100 + lensa Sony 16-50mm f/3.5-5.6 OSS – Rp. 8,5 Juta.
Sony
Alpha A5100 adalah kamera yang sangat cocok untuk pemula yang memilih jalur
kamera mirrorless, dengan fitur yang menggoda, harga terjangkau dan kualitas
foto yang menggiurkan. Dibalik ukuran mungilnya, Sony Alpha A5100 dilengkapi
dengan built-in wi-fi dan kemampuan merekam video 1080p pada 60fps.
Sony
A5100 dijual dengan harga yang cukup menggoda, karena dengan harga di atas
anda sudah mendapatkan lensa kit Sony E 16-50mm f/3.5-5,6, dan kamera
mirrorless generasi terbaru yang ringkas. Dan meski sekedar paket kit, lensa
ini juga dilengkap stabilizer optik yang membantu kita
memperoleh foto yang tetap tajam saat kondisi agak gelap dan sangat
berguna agar hasil video kita stabil.
2.
Sony Alpha A6000
Sony
A6000. Ukuran sensor: APSC | Resolusi: 24 MP | Viewfinder: Ya | Monitor:
3-inchi (tilt), 921.600 titik | Maximum continuous shooting rate: 11fps |
Maximum video resolution: 1080p
Sony
Alpha A6000 – Rp. 8,5 Juta (body only)
Sony
A6000 adalah kamera sistem Sony E pertama yang membuang embel-embel NEX sebagai
penanda kamera mirrorless Sony sejak 2010 lalu. Dan meskipun tampangnya mirip
dengan Sony NEX–6, namun performa dan rasanya sangat jauh berbeda. Kualitas
sensor 24 megapiksel yang disematkan didalamnya layak diacungi jempol.
Keunggulan
utama Sony A6000 ini adalah sistem autofokus yang cepat, malah terbilang sangat
cepat untuk kelas kamera mirrorless, bahkan untuk mengikuti subjek bergerak pun
Sony A6000 ini takkan mengecewakan. Untungnya kemampuan burst kamera ini juga
sangat handal, bisa sampai 11 foto per detik, melebihi kemampuan mayoritas kamera
DSLR handal sekaligus.
Kualitas
gambar yang dihasilkan sampai dengan ISO 6400 sangat bagus. Begitu pula
kemampuannya dalam merekam video, melebihi kapabilitas banyak kamera mirrorless
yang lebih mahal. Wi-fi dan NFC sudah built in.
Salah
satu kelemahan utama Sony A6000 adalah sistem kendali autofokus-nya yang ribet
dan harus banyak masuk ke sistem pengaturan, padahal sistem AF-nya sendiri
sudah sangat bagus. Tapi untuk harga yang hanya Rp. 8,5 juta dan dengan fitur,
kualitas foto dan kemampuan autofokus yang mumpuni, kamera ini adalah salah
satu kamera mirrorless yang paling layak dibeli.
Kamera
Mirrorless dengan harga Rp. 10 Juta – Rp. 20 Juta
3. Panasonic Lumix DMC-GX8
Panasonic
Lumix DMC-GX8 – Rp. 15,5 Juta (body only)
Kalau
anda mencari kamera mirrorless dengan fitur video, maka Panasonic DMC-GX8
adalah salah satu yang terbaik dengan harga di bawah Rp 20 Juta. Kamera
ini mampu merekam video 4K secara internal.
Meskipun
kecil, kamera ini sangat nyaman dipegang dengan bentuk grip di sebelah kanan,
kontrol kamera secara manual pun tersedia cukup lengkap. Panasonic ini juga
menyematkan sensor dengan resolusi 20,3 megapiksel, terbesar diantara kamera
micro four-third yang lain.
Layar
LCD belakang sangat jelas dan bisa diartikulasi secara bebas. Viewfinder
elektroniknya pun cukup jernih dengan 2,3 juta titik. Wi-fi dan NFC sudah ada
secara built-in. Dengan body dari magnesium alloy, Panasonic Lumix
DMC-GX8 tahan kena cipratan air dan oke diajak main debu.
Pilihan
lensa sistem micro four-third sangat banyak dengan Panasonic, Olympus
dan Carl-Zeiss sebagai pemasok utamanya. Jadi, kalau anda mencari kamera
mirrorless dengan kualitas foto oke dan video 4K yang jempolan, kamera ini
layak dibeli.
4. Fujifilm X-T1
Fuji
X-T1. Ukuran Sensor: APS-C | Resolusi: 16.3Mp | Viewfinder: EVF | Monitor:
3-inchi (tilt), 1,040,000 titik | Continuous shooting: 8fps | Resolusi video
maksimum : 1080p
FUJI
X-T1 – Rp. 16 Juta (body only)
Fuji
memasarkan X-T1 sebagai kamera kelas profesional dengan keseluruhan body
terbuat dari material aluminium alloy. Fuji X-T1 tahan diajak main gerimis dan
kena cipratan air, tahan terkena lumpur dan kena benturan.
Namun
yang paling istimewa dari X-T1 adalah tata letak tombol-tombol pengaturan
manual yang masuk akal dan nyaman yang mengingatkan kita pada layout kamera
klasik yang sudah teruji. Dan Fuji secara brilian menggabungkan-nya dengan
teknologi modern kamera masa kini. Kontrol aperture dan shutter speed di Fuji
sangatlah nyaman dan cepat. Saat di genggam, Fuji X-T1 ini terasa seperti kamera
DSLR yang sudah akrab ditangan namun berbobot separuhnya.
Fuji
X-T1 ini dilengkapi viewfinder elektronik yang sangat besar dan terang (2,3
juta titik OLED) yang dilengkapi focus peeking. Kalau anda menuntut fitur
modern lain, Fuji X-T1 bisa memotret burst pada 8 frame per detik di mode
continuous.
Kalau
bicara kualitas foto, sensor X-Trans yang dipakai Fuji memang bagus, bahkan
output JPEG fuji saat ini bisa dibilang yang paling keren. Barisan lensa sistem
X yang dibuat Fuji juga sudah diakui sebagai lensa berkualitas tinggi meski
harganya lebih mahal dibanding merek lain. Mayoritas lensa Fuji X memiliki
kontrol aperture ring di tubuh lensa nya.
Meski
bisa merekam video dengan resolusi full HD 1080p, fitur paling lemah di kamera
ini adalah video, kalau video adalah hal yang penting buat anda, silakan pilih
yang lain.
5. Olympus OM-D E-M1
Olympus
OM-D E-M1. Ukuran sensor: Micro Four Thirds | Resolusi: 16.3Mp | Viewfinder:
EVF | Monitor: 3-inchi (tilt), 1,037,000 titik | Maximum continuous shooting
rate: 10fps | Maximum video resolution: 1080p
Olympus
OM-D E-M1 – Rp. 16 Juta (body only)
Bagi
anda yang sudah terlanjur memiliki koleksi lensa micro four-third dan tidak
terlalu membutuhkan video 4K, pilihan yang paling bagus saat ini adalah
membeli kamera Olympus OM-D E-M1.
Penampilan
Olympus OM-D E-M1 ini sangat mirip dengan kamera SLR klasik, karena memang
kamera ini dibuat dengan ruh kamera SLR legendaris Olympus OM–1. Dengan harga
body only yang sekitar Rp. 21 Juta, Olympus menjanjikan kamera ini sebagai kamera
micro four-third terbaik. Kamera ini juga tahan diajak “menderita”, tahan debu,
cipratan air dan bandel saat jatuh.
Yang
membuat OM-D E-M1 ini fenomenal adalah sistem Dual Focus AF yang sangat cepat
mengunci objek foto. Sistem ini menggabungkan sistem AF contrast detect dengan
phase-detection. Kalau anda gemar bermain video, kamera ini juga tidak jauh
tertinggal dibanding kamera DSLR.
Dan
seperti sudah disebut di awal, kamera ini menerima semua lensa dengan format
micro four-third buatan Olympus, Leica, Panasaonic sampai Sigma. Kita juga bisa
memakai lensa Four-Third (non micro) dengan tambahan adapter khusus yang dibuat
Olympus.
Kamera
Mirrorless dengan harga lebih dari Rp. 20 Juta
6. Sony A7 Mark II
Ukuran
sensor: Full frame | Resolusi: 24.3Mp | Viewfinder: EVF | Monitor: 3-inchi
(tilt), 1,3 juta dots| Maximum continuous shooting rate: 5fps| Maximum
video resolution: 1080p
Sony A7
mark II – Rp. 21 Juta (body only)
Sony A7
II adalah pembaruan dari Sony A7 dengan perbaikan fisik dan isi di dalamnya. Dibanding
generasi pertama, A7 II lebih berat dan memiliki pegangan yang lebih kokoh.
Perbaikan paling signifikan adalah adanya 5-sumbu stabiliser yang dipasang di
body, sehingga lensa apapaun yang dipakai tetap mendapatkan peredam getaran
yang setara dengan eksposur antara 2 sampai 3 stop.
Sistem
autofokus masih mirip dengan generasi lama, menggunakan 117 titik phase detect.
Namun kecepatan dan akurasi autofokus pada kamera generasi kedua ini diakui
jauh lebih baik dibanding A7 Mark 1. Fitur wi-fi dan NFC sudah menjadi standar.
Kekuatan seri
kamera A7 adalah kualitas foto sensor full frame dengan dynamic range yang
sangat bagus dari body yang lebih ringkas dari kamera DSLR.
Namun pilihan lensa yang tersedia masih belum sebanyak DSLR. Lensa dengan
bukaan besar pun memiliki ukuran fisik yang tidak terpaut jauh dari ukuran
fisik lensa full frame kamera DSLR.
Namun
bagi anda yang mencari kamera mirrorless dan ingin memperoleh sistem IBIS (in
body image stabilizer) yang dilengkapi sensor full frame dengan harga
lebih murah dibandingkan kamera DSLR full frame, Sony A7 II adalah pilihan
paling baik.
Bonus: Sony
A7R Mark II
Sony A7R mark II – Rp. 40 Juta (body only)
Kalau
kombinasi sensor full frame dengan dynamic range dan detail yang fenomenal
sekaligus mampu merekam video 4K secara internal dengan ukuran yang
ringkas ala mirrorless adalah fantasi anda (dan dompet anda
sangat tebal), maka Sony A7R II ini adalah pilihan terbaik.
Seri
kamera Sony A7 adalah kamera mirrorless Sony yang dibekali dengan sensor full
frame sebagai roh-nya. Dan Sony A7R II adalah model termahal dan terbaik
dari 3 jenis model generasi kedua seri A7 (sony A7 II, A7S II dan A7R II .
Varian ini dijual dengan harga paling mahal, Rp 40 juta, namun anda tak akan
mendapatkan kamera mirrorless dengan kualitas foto, video dan performa
yang lebih baik dari Sony A7R II ini.
Sony
A7R II mampu menghasilkan foto dengan resolusi 42 megapiksel, tanpa filter
Anti Aliasing sehingga hasil lebih tajam dan kaya dengan detail. Banyak yang
mengakui bahwa kualitas foto Sony A7R II melebihi kualitas Canon 5DSR yang
lebih mahal bahkan mendekati kualitas kamera medium format (yang jauh
lebih mahal). Kamera ini juga sudah dilengkapi dengan wiFi + NFC built-in. Sony
A7R Mark II juga menghasilkan video berukuran 4K secara internal tanpa bantuan
alat tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar