Kamis, 12 Mei 2016

6 Kamera Mirrorless Terbaik Di Pasaran Saat Ini

Kamera mirrorless adalah jenis kamera yang saat ini mulai digemari dan diperkirakan akan makin banyak dipakai. Produsen kamera melihat peluang pasar banyak juga fotografer dan pehobi fotografi yang menginginkan kualitas gambar yang bagus namun tidak ingin terbebani oleh ukuran dan bobot kamera DSLR yang besar dan berat, lalu lahirlah kelas kamera mirrorless.

Sebelum melangkah terlalu jauh, artikel yang cukup panjang ini menggunakan beberapa istilah yang mungkin cukup membuat pemula mengernyitkan dahi, terutama mengenai sistem autofokus.

Kalau anda tertarik menjadikan kamera mirrorless sebagai kamera andalan sehari-hari ataupun sebagai second body, berikut ini kami pilihkan enam kamera mirrorless yang sangat pantas dijadikan pertimbangan:
Catatan: daftar dan harga dalam artikel ini diupdate pada 1 Maret 2016

Catatan 1 Mei 2016: Pertimbangkan Sony A6300, merupakan update dari Sony A6000 dengan sistem autofokus yang jauh lebih cepat dan processor  yang lebih efisien serta kualitas gambar yang lebih bagus. Harga saat ini masih lumayan mahal, sekitar Rp. 15 Juta.

Kamera Mirrorless dengan harga dibawah Rp. 10 Juta


1. Sony Alpha A5100

Sony Alpha A5100. Ukuran sensor: APSC | Resolusi: 24 MP | Viewfinder: tidak | Monitor: 3-inchi (fixed), 921.600 titik | Maximum continuous shooting rate: 6fps | Maximum video resolution: 1080p @60 fps

Sony Alpha A5100 + lensa Sony 16-50mm f/3.5-5.6 OSS – Rp. 8,5 Juta.

Sony Alpha A5100 adalah kamera yang sangat cocok untuk pemula yang memilih jalur kamera mirrorless, dengan fitur yang menggoda, harga terjangkau dan kualitas foto yang menggiurkan. Dibalik ukuran mungilnya, Sony Alpha A5100 dilengkapi dengan built-in wi-fi dan kemampuan merekam video 1080p pada 60fps.

Sony A5100 dijual dengan harga yang cukup menggoda, karena dengan harga di atas anda sudah mendapatkan lensa kit Sony E 16-50mm f/3.5-5,6, dan kamera mirrorless generasi terbaru yang ringkas. Dan meski sekedar paket kit, lensa ini  juga dilengkap stabilizer optik yang membantu kita memperoleh foto yang tetap tajam saat kondisi agak gelap dan sangat berguna agar hasil video kita stabil.

2. Sony Alpha A6000            


Sony A6000. Ukuran sensor: APSC | Resolusi: 24 MP | Viewfinder: Ya | Monitor: 3-inchi (tilt), 921.600 titik | Maximum continuous shooting rate: 11fps | Maximum video resolution: 1080p

Sony Alpha A6000 – Rp. 8,5 Juta (body only)

Sony A6000 adalah kamera sistem Sony E pertama yang membuang embel-embel NEX sebagai penanda kamera mirrorless Sony sejak 2010 lalu. Dan meskipun tampangnya mirip dengan Sony NEX–6, namun performa dan rasanya sangat jauh berbeda. Kualitas sensor 24 megapiksel yang disematkan didalamnya layak diacungi jempol.

Keunggulan utama Sony A6000 ini adalah sistem autofokus yang cepat, malah terbilang sangat cepat untuk kelas kamera mirrorless, bahkan untuk mengikuti subjek bergerak pun Sony A6000 ini takkan mengecewakan. Untungnya kemampuan burst kamera ini juga sangat handal, bisa sampai 11 foto per detik, melebihi kemampuan mayoritas kamera DSLR handal sekaligus.

Kualitas gambar yang dihasilkan sampai dengan ISO 6400 sangat bagus. Begitu pula kemampuannya dalam merekam video, melebihi kapabilitas banyak kamera mirrorless yang lebih mahal. Wi-fi dan NFC sudah built in.

Salah satu kelemahan utama Sony A6000 adalah sistem kendali autofokus-nya yang ribet dan harus banyak masuk ke sistem pengaturan, padahal sistem AF-nya sendiri sudah sangat bagus. Tapi untuk harga yang hanya Rp. 8,5 juta dan dengan fitur, kualitas foto dan kemampuan autofokus yang mumpuni, kamera ini adalah salah satu kamera mirrorless yang paling layak dibeli.

Kamera Mirrorless dengan harga Rp. 10 Juta – Rp. 20 Juta

3. Panasonic Lumix DMC-GX8


Panasonic Lumix DMC-GX8 – Rp. 15,5 Juta (body only)

Kalau anda mencari kamera mirrorless dengan fitur video, maka Panasonic DMC-GX8  adalah salah satu yang terbaik dengan harga di bawah Rp 20 Juta. Kamera ini mampu merekam video 4K secara internal.
Meskipun kecil, kamera ini sangat nyaman dipegang dengan bentuk grip di sebelah kanan, kontrol kamera secara manual pun tersedia cukup lengkap. Panasonic ini juga menyematkan sensor dengan resolusi 20,3 megapiksel, terbesar diantara kamera micro four-third yang lain.

Layar LCD belakang sangat jelas dan bisa diartikulasi secara bebas. Viewfinder elektroniknya pun cukup jernih dengan 2,3 juta titik. Wi-fi dan NFC sudah ada secara built-in. Dengan body dari magnesium alloy, Panasonic Lumix DMC-GX8 tahan kena cipratan air dan oke diajak main debu.

Pilihan lensa sistem micro four-third sangat banyak dengan Panasonic, Olympus dan Carl-Zeiss sebagai pemasok utamanya. Jadi, kalau anda mencari kamera mirrorless dengan kualitas foto oke dan video 4K yang jempolan, kamera ini layak dibeli.

4. Fujifilm X-T1


Fuji X-T1. Ukuran Sensor: APS-C | Resolusi: 16.3Mp | Viewfinder: EVF | Monitor: 3-inchi (tilt), 1,040,000 titik | Continuous shooting: 8fps | Resolusi video maksimum : 1080p

FUJI X-T1 – Rp. 16 Juta (body only)

Fuji memasarkan X-T1 sebagai kamera kelas profesional dengan keseluruhan body terbuat dari material aluminium alloy. Fuji X-T1 tahan diajak main gerimis dan kena cipratan air, tahan terkena lumpur dan kena benturan.

Namun yang paling istimewa dari X-T1 adalah tata letak tombol-tombol pengaturan manual yang masuk akal dan nyaman yang mengingatkan kita pada layout kamera klasik yang sudah teruji. Dan Fuji secara brilian menggabungkan-nya dengan teknologi modern kamera masa kini. Kontrol aperture dan shutter speed di Fuji sangatlah nyaman dan cepat. Saat di genggam, Fuji X-T1 ini terasa seperti kamera DSLR yang sudah akrab ditangan namun berbobot separuhnya.

Fuji X-T1 ini dilengkapi viewfinder elektronik yang sangat besar dan terang (2,3 juta titik OLED) yang dilengkapi focus peeking. Kalau anda menuntut fitur modern lain, Fuji X-T1 bisa memotret burst pada 8 frame per detik di mode continuous.

Kalau bicara kualitas foto, sensor X-Trans yang dipakai Fuji memang bagus, bahkan output JPEG fuji saat ini bisa dibilang yang paling keren. Barisan lensa sistem X yang dibuat Fuji juga sudah diakui sebagai lensa berkualitas tinggi meski harganya lebih mahal dibanding merek lain. Mayoritas lensa Fuji X memiliki kontrol aperture ring di tubuh lensa nya.

Meski bisa merekam video dengan resolusi full HD 1080p, fitur paling lemah di kamera ini adalah video, kalau video adalah hal yang penting buat anda, silakan pilih yang lain.

5. Olympus OM-D E-M1


Olympus OM-D E-M1. Ukuran sensor: Micro Four Thirds | Resolusi: 16.3Mp | Viewfinder: EVF | Monitor: 3-inchi (tilt), 1,037,000 titik | Maximum continuous shooting rate: 10fps | Maximum video resolution: 1080p

Olympus OM-D E-M1 – Rp. 16 Juta (body only)

Bagi anda yang sudah terlanjur memiliki koleksi lensa micro four-third dan tidak terlalu membutuhkan video 4K, pilihan yang paling bagus saat ini adalah membeli kamera Olympus OM-D E-M1.

Penampilan Olympus OM-D E-M1 ini sangat mirip dengan kamera SLR klasik, karena memang kamera ini dibuat dengan ruh kamera SLR legendaris Olympus OM–1. Dengan harga body only yang sekitar Rp. 21 Juta, Olympus menjanjikan kamera ini sebagai kamera micro four-third terbaik. Kamera ini juga tahan diajak “menderita”, tahan debu, cipratan air dan bandel saat jatuh.

Yang membuat OM-D E-M1 ini fenomenal adalah sistem Dual Focus AF yang sangat cepat mengunci objek foto. Sistem ini menggabungkan sistem AF contrast detect dengan phase-detection. Kalau anda gemar bermain video, kamera ini juga tidak jauh tertinggal dibanding kamera DSLR.

Dan seperti sudah disebut di awal, kamera ini menerima semua lensa dengan format micro four-third buatan Olympus, Leica, Panasaonic sampai Sigma. Kita juga bisa memakai lensa Four-Third (non micro) dengan tambahan adapter khusus yang dibuat Olympus.

Kamera Mirrorless dengan harga lebih dari Rp. 20 Juta

6. Sony A7 Mark II


Ukuran sensor: Full frame | Resolusi: 24.3Mp | Viewfinder: EVF | Monitor: 3-inchi (tilt), 1,3 juta dots| Maximum continuous shooting rate: 5fps| Maximum video resolution: 1080p

Sony A7 mark II – Rp. 21 Juta (body only)

Sony A7 II adalah pembaruan dari Sony A7 dengan perbaikan fisik dan isi di dalamnya. Dibanding generasi pertama, A7 II lebih berat dan memiliki pegangan yang lebih kokoh. Perbaikan paling signifikan adalah adanya 5-sumbu stabiliser yang dipasang di body, sehingga lensa apapaun yang dipakai tetap mendapatkan peredam getaran yang setara dengan eksposur antara 2 sampai 3 stop.

Sistem autofokus masih mirip dengan generasi lama, menggunakan 117 titik phase detect. Namun kecepatan dan akurasi autofokus pada kamera generasi kedua ini diakui jauh lebih baik dibanding A7 Mark 1. Fitur wi-fi dan NFC sudah menjadi standar.

Kekuatan seri kamera A7 adalah kualitas foto sensor full frame dengan dynamic range yang sangat bagus dari body yang lebih ringkas dari kamera DSLR. Namun pilihan lensa yang tersedia masih belum sebanyak DSLR. Lensa dengan bukaan besar pun memiliki ukuran fisik yang tidak terpaut jauh dari ukuran fisik lensa full frame kamera DSLR.

Namun bagi anda yang mencari kamera mirrorless dan ingin memperoleh sistem IBIS (in body image stabilizer) yang dilengkapi sensor full frame dengan harga lebih murah dibandingkan kamera DSLR full frame, Sony A7 II adalah pilihan paling baik.

Bonus: Sony A7R Mark II


Sony A7R mark II – Rp. 40 Juta (body only)
                         
Kalau kombinasi sensor full frame dengan dynamic range dan detail yang fenomenal sekaligus mampu merekam video 4K secara internal dengan ukuran yang ringkas ala mirrorless adalah fantasi anda (dan dompet anda sangat tebal), maka Sony A7R II ini adalah pilihan terbaik.

Seri kamera Sony A7 adalah kamera mirrorless Sony yang dibekali dengan sensor full frame sebagai roh-nya. Dan Sony A7R II adalah model termahal dan terbaik dari 3 jenis model generasi kedua seri A7 (sony A7 II, A7S II dan A7R II . Varian ini dijual dengan harga paling mahal, Rp 40 juta, namun anda tak akan mendapatkan kamera mirrorless dengan kualitas foto, video dan performa yang lebih baik dari Sony A7R II ini.

Sony A7R II mampu menghasilkan foto dengan resolusi 42 megapiksel, tanpa filter Anti Aliasing sehingga hasil lebih tajam dan kaya dengan detail. Banyak yang mengakui bahwa kualitas foto Sony A7R II melebihi kualitas Canon 5DSR yang lebih mahal bahkan mendekati kualitas kamera medium format (yang jauh lebih mahal). Kamera ini juga sudah dilengkapi dengan wiFi + NFC built-in. Sony A7R Mark II juga menghasilkan video berukuran 4K secara internal tanpa bantuan alat tambahan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar